Sejarah
Televisi Analog Dan Digital
Televisi adalah sebuah alat
penangkap siaran bergambar. Kata
televisi berasal dari kata tele
dan vision; yang mempunyai arti masingmasing
jauh (tele) dan tampak (vision).
Jadi televisi berarti tampak atau
dapat melihat dari jarak jauh.
Penemuan televisi disejajarkan dengan
penemuan roda, karena penemuan
ini mampu mengubah peradaban
dunia. Awal dari televisi tentu
tidak bisa dipisahkan dari penemuan
dasar, hukum gelombang
elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph
Henry dan Michael Faraday (1831)
yang merupakan awal dari era
komunikasi elektronik. Kemudian
berturut-turut ditemukan tabung sinar
katoda (CRT), sistem televisi
hitam putih, dan sistem televisi warna.
Tentunya perkembangan ilmu ini
akan terus maju apalagi dengan
ditemukannya LCD, yang membuat TV
di zaman ini semakin tipis
dengan hasil gambar yang tak
kalah bagusnya dengan TV tabung. Jadi
di zaman ini kita harus tahu
betul tentang sistem TV karena hampir
semua rumah tangga mempunyai TV
baik yang hitam putih maupun
yang warna.
Era televise analog pelan-pelan tergeser ke era televise
digital , dengan pemancaran multimedia bandwith lebar, definisi perangkat
hiburan rumah tangga akan berubah secara drastis dimana mutu pemancaran televise
analog yang memanfaatkan saluran kabel atau satelit sehingga membuat gambar
lebih jernih
Sejarah TV DIGITAL sendiri dimulai pada jerman tahun
1988.
saat itu masyarakat terutama para pengusaha pemancar televise menyadari ada kendala yang tidak dapat ditembus , untuk terus meningkatkan mutu gambar siara televise jikat tetap menggunakan standar analog. Ketika itulah dicanangkan perpindahan teknologi dari analog ke digital , akan tetapi perpindahanya tentu saja tidak bisa secara revolusioner , sebab masih terdapat ratusan juta pesawat televise analog yang pada prinsipnya tidak dapat menangkap siaran digital dengan hadirnya CeBBIT yang memberikan penawaran TV digital dengan decoder untuk menangkap sinyal nya itulah yang menyebabkan warga jerman dapat berkompromi dan dilakukan lah sistem pemancaran digital melalui satelit dan melalui kabel .
saat itu masyarakat terutama para pengusaha pemancar televise menyadari ada kendala yang tidak dapat ditembus , untuk terus meningkatkan mutu gambar siara televise jikat tetap menggunakan standar analog. Ketika itulah dicanangkan perpindahan teknologi dari analog ke digital , akan tetapi perpindahanya tentu saja tidak bisa secara revolusioner , sebab masih terdapat ratusan juta pesawat televise analog yang pada prinsipnya tidak dapat menangkap siaran digital dengan hadirnya CeBBIT yang memberikan penawaran TV digital dengan decoder untuk menangkap sinyal nya itulah yang menyebabkan warga jerman dapat berkompromi dan dilakukan lah sistem pemancaran digital melalui satelit dan melalui kabel .
CC : Jurnal Vol 2 no 1 juni 2011
dari 4 penulisan tugas pertama, semua link daftar pustaka tidak dikaitkan dengan link untuk membaca sumber/jurnal tersebut. sehingga saya tidak bisa menilai dan membandingkan antara penulisa blog ini dengan sumbernya. pun penataan penulisan anda masih berantakan seperti (maaf kalau saya salah) hanya meng-copas saja. terima kasih
BalasHapus-NH-