Rabu, 12 Oktober 2016

Estetika Film Digital

Estetika Film Digital
Film adalah rangkaian imaji fotografi yang di proyeksikan ke layar dalam sebuah ruangan gelap. Definisi tersebut merupakan sebuah penjelasan sederhana atas fenomena gambar bergerak yang kita lihat dalam bioskop
film lebih dipandang sebagai sebuah fenomena baru dalam perkembangan masyarakat yang mampu memberikan kejutan-kejutan luar biasa terhadap perubahan tingkah laku masyarakat. Di mana dalam hal ini lebih terkait pada persoalan pencapaian teknologi semata, dan sangat sulit untuk membayangkan spekulasi-spekulasi ten tang estetika saat membicarakan medium baru tersebut
          
      Estetika film
Estetika film adalah sebuah studi yang melihat film sebagai sebuah seni dan pesan artistik. Oleh karenanya konsep-konsep ten tang keindahan, rasa dan kenik matan menjadi pertimbangan saat kita mendekati film dari perspektif tersebut. Di sini estetika film menjadi masuk dalam perdebatan tentang estetika, sebagai sebuah disiplin fisafat yang menaruh perhatian pada semua bentuk-bentuk seni. Secara khusus estetika film memiliki dua tampilan sekaligus, yaitu membahas persoalan film secara umum yang terkait dengan masalah estetika dan aspek-aspek khusus yang membahas karya-karya film tertentu. Hal ini disebut dengan analisa film atau kritik film dalam istilah yang lebih umum. Tapi bagaimana film bisa menjadi sebuah seni seperti halnya seni lukis, mus-ik, dan patung, bukankah unsur terpenting dari seni adalah sifatnya yang tidak pernah bisa sepenuhnya menjadi realita objektif. Dalam setiap bentuk seni selalu terdapat kekurangan, oleh karenanya representasi atas realita atau realita imajinatif dari seniman tidak akan pernah menjadi realita sebenarnya. Hal yang sarna berlaku pula pada tradisi dalam aliran realisme dalam seni, yakni berusaha meniru realita tapi tidak akan pernah menjadi realita itu sendiri. Meskipun meniru realita merupakan ambisi yang menjadi alasan sebuah karya seni diciptakan. Persoalan inilah yang menjadi dilema pada saat fotografi kemudian film muncul.


CC : Film dan Estetika Oleh MOHAMAD ARIANSAH

Penerimaan(Produksi too) Film digital

Penerimaan Film Digital

 Teknologi komputer yang memiliki fungsi sebagai alat penghibur dan pendidik, salah satunya adalah untuk membantu proses pemvisualisasian cerita melalui film animasi. Film animasi adalah film dari pengolahan gambar diam menjadi gambar bergerak. Pada perkembangannya ada dua proses pembuatan film animasi yaitu secara konvensional (cell) dan digital. Tom Cardone seorang animator yang pernah menangani animasi Hercules mengakui untuk proses perbaikan, proses digital lebih cepat jika dibandingkan dengan proses konvensional perbaikan secara konvensional untuk 1 kali revisi membutuhkan waktu 2 hari sedangkan secara digital hanya membutuhkan waktu antara 30-45 menit. Akan tetapi pembuatan secara konvensional dalam pembuatan gambar awal akan lebih mudah dan gambar yang dihasilkan seperti yang diinginkan . Maka dalam pembuatan film animasi ini akan digunakan metode 2D Hybrid Animation yaitu penggabungan antara gambar manual diatas kertas, di scan dan ditransfer ke komputer kemudian di konversi menjadi gambar digital.
Film animasi merupakan tontonan yang sangat disukai oleh anak-anak. Dari penayangan film animasi adapun manfaat yang diperoleh untuk anak yaitu imajinasi yang dibutuhkan dan baik untuk perkembangan anak. Namun tidak hanya sisi positif yang bisa diambil oleh anak, melainkan sisi negatifnya juga ikut terekam oleh anak, misalnya perilaku buruk yang ada pada karakter film kartun atau animasi yang dilihatnya seperti kebohongan, kenakalan, dan perilaku tidak terpuji lainnya sehingga memberikan nilai edukasi yang tidak baik terhadap perkembangan anak .
Sebuah penelitian dilakukan pada beberapa stasiun TV swasta di Indonesia, diantaranya adalah Global TV, Space Toon, Indosiar, dan ANTV dihasilkan prosentase tayangan yang mengandung unsur kekerasan, seksisme, serta mistis sebesar 85%. Hanya 15% tayangan yang mengandung unsur pendidikan pada tayangan anak-anak, seperti Dora the explorer, film si Unyil,dan si Bolang. Unsur kekerasan yang muncul dalam film tersebut adalah kekerasan dalam bentuk fisik (perkelahian), antara lain Naruto, Power Rangers, Spongebobs Squarepant, Ben 10 dan Inuyasa dimana setiap episodenya selalu diwarnai dengan unsur perkelahian. Demikian juga dengan kekerasan non fisik, seperti saling mengejek diantara tokoh, munculnya penggambaran tokoh yang licik, pendendam dan iri .
Frekuensi dan lama menonton televisi pada anak-anak, jauh lebih tinggi dibandingkan frekuensi mereka belajar atau mendalami ajaran islam. Proses sosialisasi anak akan lebih besar dipengaruhi isi siaran televisi daripada petuah guru atau orang tua. Dari sekian banyak film kartun atau animasi yang ditayangkan ditelevisi, belum banyak film yang mengajarkan tentang sesuatu yang mengandung makna islam, misalnya tentang sedekah. Kebanyakan film animasi merupakan film buatan luar negeri seperti Jepang, Amerika, dan lain-lain yang biasanya hanya menceritakan tentang petualangan, perang, perselisihan, imajinasi, dan lain-lain.
Berdasarkan penuturan Achmad Arif Rifan,S.HI.,M.Si seorang dosen Studi Islam 4 di Universitas Ahmad Dahlan, kemunduran peradaban islam disebabkan karena rusaknya pembinaan aqidah. Dampak dari rusaknya aqidah adalah kualitas hidup masyarakat Indonesia yang mengalami kemiskinan, kebodohan, tunawisma dan lain-lain karena tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah dan kurangnya kesadaran manusia untuk menolong sesama yang membutuhkan bantuan. Manusia lebih memilih menggunakan uangnya untuk membelanjakan sesuatu dari pada menyedekahkan di masjid atau memberikannya kepada orang yang membutuhkan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru PAUD maupun TK dapat disimpulkan bahwa anak lebih suka menghabiskan uang jajannya untuk membeli makanan atau mainan kesukaanya dibanding menyisakannya untuk ditabung atau disedekahkan. Dilihat dari kasus diatas, jika ditilik dari perkembangan religious anak sangatlah minim. Perlu adanya penanaman karakter tentang nilai-nilai keagamaan yang tinggi pada anak , karena pada usia tersebut karakter anak lebih cenderung dapat dirubah dibandingkan karakter pada orang dewasa sehingga karakter religious pada anak dapat ditingkatkan. Mengingat pentingnya penanaman karakter yang baik.


CC : PEMBUATAN FILM ANIMASI PENDEK “DAHSYATNYA SEDEKAH” BERBASIS MULTIMEDIA MENGGUNAKAN TEKNIK 2D HYBRID ANIMATION DENGAN PEMANFAATAN GRAPHIC By Chabib Syafrudin dan Wahyu Pujiyono

Penerimaan Televisi Digital dan Analog

Produksi , Distribusi dan penerimaan televise analog dan digital

Pengembangan sistem penerima televisi bergerak digital terrestrial, citra berdefinisi tinggi tanpa gangguan bahkan dalam kendaraan yang bergerak. Menggunakan sistem Televisi analog konvensional, gangguan dan distorsi mengakibatkan sulitnya menikmati siaran Televisi ketika kendaraan sedang bergerak. Siaran Televisi digital terestrial yang mulai beroperasi pada bulan Desember 2003 menawarkan citra gambar Hi- Vision (standar definisi tinggi dari Jepang) yang dapat dinikmati pemirsanya di dalam lingkungan yang bergerak. Clarion berencana untuk mulai memasarkan produk yang kompatibel pada saat cakupan siaran digital broadcast mulai mengudara secara nasional pada tahun 2006.

Pesawat TV analog tidak bisa menerima sinyal digital sehingga dibutuhkan pesawat TV digital yang baru agar dapat menerima sinyal dari digital ini , maka dibuatlah STB ( set top box) pada proses ini sejumlah pergantian perangkat akan terjadi yang menyebabkan kerugian yang dihadapi oleh operator TV maupun masyarakat sendiri.
teknologi analog tidak dapat mengimbangi permintaan industry penyiaran dalam hal penyaluran program siaran yang terus bertambah karena terbatasnya jumlah kanal frekuensi yang tersedia , selain itu penggelaran infrastruktur penyiaran kovergensi , p kondisi saat ini di peniyaran analog adalah masing-masing lembaga penyiaran memiliki infrastruktur penyiaranya sendiri – sendiri seperti menara pemancar , antenna dan sebagainya .
akibatnya adalah biaya ppemeliharaan yang relative mahal , pemakaian daya listrik yang besar , serta pemanfaatan lahan yang lebih besar , serta pemanfaatan lahan yang lebih boros, d sisi penerimaan siaran pun akan terjadi masalah karena masyarakat mendapat kualitas penerimaan siaran yang tidak merata meski berada dalam wilayah layanan yang diperlukan masa transisi . masa transisi juga diperlukan untuk melindungi puluhan juta pemirsa (masyarakat) yang telah memilki pesawat penerima TV analog dapat secara perlahan-lahan beralih ke teknologi TV Digital dengan tanpa terputus layanan siaran yang ada selama ini.
selain juga melindungi industry dan inventasi operator tv analog yang telah ada , dengan memberi kesempatan prioritas bagi operator tv eksisting, keuntungan memberikan prioritas kepada operator TV eksisting adalah mereka dapat memanfaatkan infrastruktur yang telah dibangun , seperti studio, tower, bangunan, SDM dan lain sebagainya.
selain itu karena infrastruktur TV digital terrestrial relative jauh lebih mahal dibandingkan dengan infrstruktur TV analog.


CC : BAB VI sistem penerima televisi

Sejarah Televisi Analog dan Televisi Digital

Sejarah Televisi Analog Dan Digital
Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata
televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masingmasing
jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau
dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan
penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban
dunia. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan
dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph
Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era
komunikasi elektronik. Kemudian berturut-turut ditemukan tabung sinar
katoda (CRT), sistem televisi hitam putih, dan sistem televisi warna.
Tentunya perkembangan ilmu ini akan terus maju apalagi dengan
ditemukannya LCD, yang membuat TV di zaman ini semakin tipis
dengan hasil gambar yang tak kalah bagusnya dengan TV tabung. Jadi
di zaman ini kita harus tahu betul tentang sistem TV karena hampir
semua rumah tangga mempunyai TV baik yang hitam putih maupun
yang warna.
Era televise analog pelan-pelan tergeser ke era televise digital , dengan pemancaran multimedia bandwith lebar, definisi perangkat hiburan rumah tangga akan berubah secara drastis dimana mutu pemancaran televise analog yang memanfaatkan saluran kabel atau satelit sehingga membuat gambar lebih jernih

Sejarah TV DIGITAL sendiri dimulai pada jerman tahun 1988.
saat itu masyarakat terutama para pengusaha pemancar televise menyadari ada kendala yang tidak dapat ditembus , untuk terus meningkatkan mutu gambar siara televise jikat tetap menggunakan standar analog. Ketika itulah dicanangkan perpindahan teknologi dari analog ke digital , akan tetapi perpindahanya tentu saja tidak bisa secara revolusioner , sebab masih terdapat ratusan juta pesawat televise analog yang pada prinsipnya tidak dapat menangkap siaran digital dengan hadirnya CeBBIT yang memberikan penawaran TV digital dengan decoder untuk menangkap sinyal nya itulah yang menyebabkan warga jerman dapat berkompromi dan dilakukan lah sistem pemancaran digital melalui satelit dan melalui kabel .


CC : Jurnal Vol 2 no 1 juni 2011